Ambon Manis e.... itulah julukan untuk Kota Ambon yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Maluku. Dibilang manis mungkin karena orang Ambon itu kulitnya hitam.
Eitsss.... biar hitam tapi nyong dan dan nona Ambon ganteng dan cantik, kalau dalam dialeg Ambon '' paleng manis lawang ee ''.
Pendidikan Anak Usia Dini ( KB ) Gideon come back again.
postingan kali ini bukan nyong, nona atau masyarakat Ambon yang akan dibahas tetapi tentang monumen - monumen sejarah yang ada di KOta Ambon yang merupakan tempat - tempat yang dikunjungi oleh PAUD ( KB ) Gideon pada Kegiatan Tour Tahun Ajaran 2014/2015.
Apa saja ya monumen - monumen itu....???
Let's check this out.....
MONUMEN Dr. Johanes Leimena
Johanes Leimena atau akrab dipanggil om Jo adalah satu - satunya orang yang mampu menjadi menteri selama 21 tahun berturut - turut dalam 18 kabinet yang berbeda - beda.
Dr. Johanes Leimena lahir di Ambon - Maluku, 6 Maret 1905 dan meninggal di Jakarta 29 Maret 1977. Sebagai penghargaan atas jasa - jasanya pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden No 52/TK/210 pada tahun 2010 memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Dr. Leimena.
Monumen Dr. Johanes Leimena dibuat khusus untuk mengenang jasa - jasanya. Monumen yang berupa patung yang menggambarkan Dr. Johanes Leimena berdiri memegang buku terletak di Pertigaan Poka Kecamatan Teluk Dalam, Ambon Maluku. Monumen ini diresmikan pada tanggal 09 Juni 2012 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
 |
| PAUD (KB) Gideon @Monumen Patung Dr. Johanes Leimena |
Monumen Pattimura
Pattimura atau Thomas Matulessy adalah putra dari Frans Matulessy dan Fransina Silahoy.
Dibawah komandonya, rakyat Maluku berhasil merebut Benteng Duurstede dari tangan Belanda. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja - raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perlawanan Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Pattimura mengakhiri perjuangannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di Kota Ambon. Sebelum ia memasang tali gantungan pada lehernya, sebelum ajal menjemputnya ia berkata “ Sekali Kelak Awan Hitam Akan Berlalu, dan Pattimura-pattimura akan bangkit ''.
- Tempat/Tgl. Lahir : Saparua, 8 Juni 1783
- Tempat/Tgl. Wafat : Ambon, 16 Desember 1817
- SK Presiden : Keppres No. 087/TK/1973.Tgl.6 November 1973
- Gelar : Pahlawan Nasional
Monumen Pattimura ( Pattimura Park) diresmikan pada tanggal 15 Mei 2008 oleh Walikota Ambon Drs. M J Papilaya, M.S. Tempat tersebut adalah merupakan apresiasi penghargaan atas semangat perjuangan Kapitan Pattimura dan kawan - kawan.
 |
| Gaya Siapa Yang Paling Mirip Patung Pattimura???? |
 |
| PAUD (KB) Gideon @Monumen Patung Pattimura ( Menirukan Gaya Patung Pattimura ) |
Monumen Christina Martha Tiahahu
Martha Christina Tiahahu lahir di Desa Abubu di Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah. Martha kecil terkenal berkemauan keras dan pemberani. Ia selalu mengikuti ayahnya, Paulus Tiahahu termasuk menghadiri rapat perencanaan perang.
Martha Christina Tiahahu dan ayahnya bersama Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura berhasil menggempur pasukan Belanda yang bercokol di Pulau Saparua. Kabupaten Maluku Tengah. Menjadi tawanan tidak membuatnya melunak terhadap Belanda. Ia tetap bersikap keras dengan melakukan aksi mogok makan dan jatuh sakit. Martha Christina Tiahahu meninggal dunia di atas kapal perang Eversten milik Belanda dalam perjalanan ke tempat pengasingan di Jawa. Jasad beliau dimakamkan di Laut Banda dengan penghormatan militer pada tanggal 2 Januari 1818.
- Tempat/Tgl. Lahir : Maluku, 1801
- Tempat/Tgl. Wafat : Maluku, 1 Januari 1818
- SK Presiden : Keppres No. 012/TK/1969, Tgl. 20 Mei 1969
- Gelar Pahlawan : Pahlawan Nasional
Patung Martha Christina Tiahahu terletak di Karang Panjang, daerah
bukit yang terlihat jelas dari Kota Ambon. Menuju Karang Panjang dari
Kota Ambon melewati jalan menanjak dan beberapa tikungan tajam, baru
tiba di lokasi Monumen Martha Christina Tiahahu yang bersebelahan dengan
Kantor DPRD Maluku.
Dari lokasi Patung Martha Christina Tiahahu kita bisa melihat
pemandangan Kota Ambon. Lokasi ini biasa dijadikan tempat alternatif
untuk menikmati suasana santai, terutama para muda-mudi yang ingin
menikmati pemandangan Kota Ambon.
Patung Christina ditampilkan membawa tombak. Namun dalam pertempuran
melawan Belanda, legenda mengatakan bahwa dia melemparkan batu ke
tentara Belanda ketika pasukannya kehabisan amunisi.
Karena keberanian besarnya dalam melawan senjata api Belanda hanya
dengan batu, masyarakat Maluku menyebutnya seorang wanita kabaressi
(berani). Namanya juga digunakan sebagai jalan di Karangpanjang.
Pada dasar monumen terdapat tulisan 'Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa
Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir
penjajah Belanda dari Maluku, jatuh pada Januari 2, 1818.'
Mengunjungi monumen tokoh sejarah akan berkurang nilainya, jika kita
tidak mencari tahu siapa gerangan tokoh bersejarah yang diabadikan dalam
monumen tersebut termasuk saat berkunjung ke Monumen Martha Tiahahu.
 |
| PAUD (KB) Gideon @Monumen Martha Christina Tiahahu |
Sampai berjumpa kembali pada postingan selanjutnya
Pendaftaran Siswa Baru masih di buka yaaaaa.....!!!!
Daaaaggggg
